Gagak merah
Jejak usang waktu silam
Perkasa diri menyingsing tubuh meneraju angin
Meneroka jalan ruang - ruang sepi
Meninggalkan jejak - jejak yang di susun
Pada jiwa dan hati yang dingin
Bersamalah menanti
Gagak merah
Kala diri waktu dahulu
Liar megah terbang tinggi di langit
Bersiul sorak riuh berpesta
Ketawa perli pada senja kian berlabuh
Waktu itu
Angkuh riak merasuk diri
Mengangkang sayap mahkota hitam
Menuju puncak mencari mimpi
Terbang menyusuri teman rakan perjuangan
Mengiringi lagak penuh keangkuhan
Tatkala itu
Igauan - igauan sinis mulai membisik hati kian naif
Menghantui diri
Mengusik hati
Meramas hati
Menghiris hati
Lalu terjun kau ke dalam hati
Menyindir gerak langkah diri
Menikam hati
Menindas hati
Membunuh mati
Lantas
Bangun megah mendadak semangat raksasa
Membuak-buak menghangat dada
Meraung berdentum guruh petir di angkasa
Menyongsang arus memesong jejak
Menghayun perkasa satria diri
Menghunus senjata sendiri
Mengorak haluan kiri
Gagak merah
Hati batu darah gemuruh
Cerca hati terus mengusik mimpi
Gundah jiwa meresik diri
Melangkah
Akur menghantui diri
Bagai di rasuk hantu raya si jembalang angin
Terus pergi
Peperangan sengit perlu di depani
Walau hilang nyawa sendiri
Perlu di tangani
Peperangan kosong tanpa erti
Ada kisah sudah berlalu
Darah merah pekat menyimbahi janji
Kini engkau tiada lagi
Di sirami darah semerah padi
No comments:
Post a Comment